Pelatih Persis Solo, Milomir Seslija dan pemain Ricardo Lima, saat memberikan keterangan kepada media pasca laga melawan Persija Jakarta, Sabtu (3/8/2024).
ANGKASABOLA – Pelatih Persis Solo, Milomir Seslija, memberikan apresiasi kepada semua pemainnya setelah mengalahkan Persija Jakarta.
Laga kedua tim dalam perebutan posisi ketiga Piala Presiden 2024 yang digelar di Stadion Manahan, Solo, Sabtu (3/8/2024), berjalan ketat.
Persis langsung mengambil inisiatif serangan sejak awal pertandingan.
Hasilnya, 15 menit laga berjalan, mereka sukses menjebol gawang Macan Kemayoran.
Skor akhir 1-0 untuk kemenangan Laskar Sambernyawa bertahan hingga akhir laga.
Milomir Seslija menjelaskan bahwa pertemuan melawan Persija menjadi bukti bahwa mereka akhirnya mampu bangkit.
Sebelumnya, Persis tumbang dari Arema FC pada babak semifinal.
Dalam waktu singkat, semua pemain langsung mempersiapkan diri untuk laga ini.
“Kami dihantam oleh Arema tetapi tidak menyerah, terus maju, dan bergerak.”
“Saya bilang ke anak-anak untuk terutama memulihkan mental dan Persija punya waktu istirahat ekstra 24 jam.”
“Tetapi, kami tetap bersatu,” kata Milomir Seslija pada sesi jumpa pers seusai laga melawan Persija.
Pelatih yang biasa disapa Milo ini menilai bahwa kemenangan tersebut berasal dari persiapan yang matang.
Mereka langsung bergerak melakukan evaluasi setelah tumbang dari Singo Edan.
Dia juga terus menanamkan agar para pemain tidak menyerah dan harus bisa tampil lebih baik saat melawan Persija.
“Saya senang apa yang kami lakukan saat latihan terbayar. Mereka belajar dan mengadopsi. Ini adalah permainan yang luar biasa.”
“Ini adalah pertama kalinya kami benar-benar sukses tetapi tim harus memperbaiki banyak hal.”
“Misalnya dalam hal penyelesaian akhir tetapi saya katakan kepada kalian tentang semangat dan karakter,” tegasnya.
Piala Presiden 2024 menuntut Persis untuk berhadapan dengan jadwal yang padat.
Persiapan tim juga akhirnya kurang maksimal karena waktu yang pendek tersebut.
Saat melawan Persija, semua pemain bisa lepas dari tekanan dan akhirnya mereka justru bermain lebih baik dari laga sebelumnya.
“Selama 14 hari dengan lima pertandingan, terlalu banyak analisis dan statistik yang terkadang membuat para pemain patah arang.”
“Sekarang saya pikir para pemain sadar bahwa mereka datang ke pertandingan terakhir dengan tidak ada beban.”
“Hasil ini adalah untuk para penggemar. Jadi orang yang mengatakan pertama kali kami mendapatkan posisi ketiga, itu tidak terlalu buruk,” pungkasnya.